AzNisa

Rabu, 26 Mei 2010

BERCERMIN DIRI





Tatkala kudatangi sebuah CERMIN,
Tampaklah sosok yang sudah sangat lama kukenal
dan sangat sering kulihat.
Namun aneh…
Sesungguhnya aku BELUM MENGENAL siapa yang kulihat.


Tatkala kutatap WAJAH, hatiku bertanya :
Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya
Dan bersinar indah di Surga sana?
Ataukah wajah ini yang hangus legam di Neraka Jahanam?


Tatkala kumenatap MATA, nanar hatiku bertanya :
Mata inikah yang akan menatap Allah..
Menatap Rasulullah, dan Kekasih-kekasih Allah kelak?
Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, terburai menatap neraka jahanam?
Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan?
Wahai mata , apa gerangan yang kau tatap selama ini?


Tatkala kutatap MULUT..
Apakah mulut ini yang kelak mendesah penuh kerinduan
Mengucap LAA ILAAHA ILLALLAAH saat malaikat maut menjemput?
Ataukah menjadi mulut yang menganga dengan lidah menjulur,
dengan lengkingan jerit pilu …
yang mencopot sendi-sendi setiap yang mendengar?
Ataukah mulut ini jadi pemakan buah zaqun jahanam yang getir,
penghangus dan penghancur setiap usus?


Apakah gerangan yang engkau ucapkan
Wahai mulut yang malang?
Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan?
Berapa banyak hati yang remuk …
Dengan sayatan pisau kata-katamu yang mengiris tajam?
Berapa banyak kata-kata semanis madu…
Yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu?
Berapa sering engkau berkata jujur?
Berapa langkanya engkau dengan syahdu
memohon agar Allah mengampunimu?


Tatkala kutatap TUBUHku, apakah tubuh ini…
Yang kelak menyala penuh cahaya bersinar…
Bersuka cita dan bercengkrama disurga?
Ataukah tubuh yang akan tercabik-cabik hancur mendidih…
Dalam lahar neraka jahanam,
Terpasung tanpa ampun,
Menderita yang tak akan pernah berakhir?


Wahai tubuh , berapa banyak maksiat yang telah engkau lakukan?
Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu?
Berapa banyak hamba-hamba yang lemah…
Yang engkau tindas dengan kekuatanmu?
Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan- tanpa peduli,
Padahal engkau mampu?
Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas?

Ketika kutatap hai tubuh,
Seperti apakah gerangan isi HATImu?
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu?
Ataukah sekotor daki-daki yang melekat ditubuhmu?
Apakah hatimu segagah ototmu.
Ataukah selemah daun-daun yang sudah rontok?
Apakah hatimu seindah penampilanmu,
Ataukah sebusuk kotoran-kotoranmu?


Betapa beda....
Betapa BEDA apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi...
Aku telah tertipu oleh TOPENG yang selama ini tampak
Betapa banyak pujian yang terhampar hanyalah memuji topeng
Sedangkan aku.... hanyalah seonggok sampah yang terbungkus

Aku tertipu...
Aku malu Ya Allah...
Ya Allah... selamatkan aku....
Amin...Ya Rabbil 'alamin


( Abdullah Gymnastiar dalam buku Ir. Permadi Alibasyah " Sentuhan kalbu")
=BC/01/09/09=

HARAPAN ITU HARUS SELALU ADA

HARAPAN ITU HARUS SELALU ADA



Sahabat Hikmah,

Memang HIDUP ini adalah ARENA UJIAN, penuh permasalahan dan cobaan.

Tapi justru karena itu sahabat, kita tidak boleh MENYERAH dan PUTUS ASA...

Untuk menghadapi UJIAN HIDUP kita harus selalu YAKIN dan penuh HARAPAN...

Karena kita masih mempunyai Allah, TUHAN yang membuat UJIAN,

Dialah yang membuat UJIAN dan dia pula yang akan MENYELESAIKANNYA...

Selama kita DEKAT, TUNDUK PATUH, dan selalu MEMOHON kepada-Nya.

Itulah bukti kita layak menjadi KEKASIH-NYA



Hanya orang-orang yang tidak mempunyai TUHAN saja yang PUTUS ASA dan MENYERAH KALAH

Atau mereka yang mempunyai TUHAN, tapi sebenarnya bukan TUHAN

Bahkan Tuhan-tuhan merekapun tidak ada kuasa atas diri mereka sendiri.

Karena dia hanyalah MAKHLUK yang DITUHANKAN oleh manusia..



Selagi masih ada ASA dan HARAPAN insya Allah kita akan MENANG dan meraih SEMUANYA...



Kisah 4 Lilin ini semoga bisa menjadi pelajaran buat kita:


Di dalam kamar yang gelap gulita,

Ada 4 lilin yang menyala…

Sedikit demi sedikit habis meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.



Yang PERTAMA berkata:

“Aku adalah DAMAI…

Namun manusia tak mampu menjagaku,

Maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”

Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.



Yang KEDUA berkata:

“ Aku adalah IMAN…

Sayang aku tak berguna lagi.

Manusia tak mau mengenalku,

Untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”

Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.



Dengan sedih giliran Lilin KETIGA bicara:

“ Aku adalah CINTA…

Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.

Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.

Mereka saling membenci...

Bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”

Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.



Tanpa terduga…

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar,

dan melihat ketiga Lilin telah padam.

Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata:


“Apa yang terjadi?! Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.



Lalu dengan terharu Lilin KEEMPAT berkata:

“Jangan takut...

Janganlah menangis...

Selama aku masih ada dan menyala,

Kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

Karena Akulah … HARAPAN”


Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin HARAPAN,

Lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya




Apa yang tidak noleh mati hanyalah ASA yang ada dalam hati kita….

Dan ASA itu akan tetap ada selama kita BERSAMA Sang PENCIPTA

........PENGUASA ALAM SEMESTA





“ …Dan janganlah BERPUTUS ASA dari RAHMAT Allah,

Sesungguhnya yang tiada BERPUTUS ASA dari RAHMAT Allah

melainkan kaum yang KAFIR” (QS. Yusuf :87)




Wallahu a'lam bishowab

Wassalam

Sumber: http://www.facebook.com/note.php?created&&suggest&note_id=406855475848&id=291202364354