AzNisa

Jumat, 21 Januari 2011

Cangkir yang Cantik

"Teman, anggaplah sebagai kebahagiaan apabila kamu jatuh ke dalam berbagai cobaan, sebab anda tahu bahwa ujian menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya anda menjadi sempurna, utuh, dan tak kekurangan suatu apapun."

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja ke sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju pada sebuah cangkir yang cantik."lihat cangkir itu,"kata si nenek kepada suaminya."kau benar, itu cangkir tercantik yang pernah aku lihat,"ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara,"terima kasih untuk perhatiannya. Perlu diketahui bahwa aku dulu tidak cantik. sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanahliat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar hingga aku terasa pusing. Stop! Stop! aku berteriak, tetapi orang itu berkata,"belum!" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop! teriakku lagi. Tapi orang ini tetap meninjuku, tanpa menghirsuksn teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku kedalam perapian. Panas! Panas! teriakku dengan keras. Stop! Cukup!teriakku lagi.tetapi orang ini berkata,"belum!"

Akhirnya, ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir selesailah  penderitaanku. Oh, ternyata belum. Setelah dingin aku di berikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan . Stop! Stop! aku berteriak.

Wanita itu berkata,"belum!" lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya!Tolong! Hentikan penyiksaan ini! sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi, orang itu tidak peduli dengan teriakkanku. Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku"kini aku dibiarkan dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku didekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya karena dihadapan aku berdirisebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
Teman, seperti itulah Allah swt. membentuk kita. Pada saat Allah swt. membentuk kita, tidaklah menyenngkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi, itulah cara mengubah kita agar menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan-Nya.
Teman, anggaplah sebagai kebahagiaan apabila kamu jatuh ke dalam berbagai cobaan, sebab anda tahu bahwa ujian menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah  ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya anda menjadi sempurna, utuh, dan tak kekurangan suatu apapun.
Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati karena Allah swt. sedang membentuk anda. Bentuk-bentuk itu memang menyakitkan, tetapi setelah semua prosws itu selesai, anda akan melihat betapa cantiknya Allah membentuk anda.

Sumber: "buku kekuatan cinta", Irfan Toni Herlambang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar