AzNisa

Minggu, 23 Januari 2011

Perkenankanlah Aku Mencintai-Mu Semampuku (Azimah Rahayu)



Tuhanku,
Aku masih ingat, saat dulu aku belajar mencintai-Mu
Lembar demi lembar kitab kupelajari
Untai demi untai kata para ustadz kuresapi
Tentang cinta para nabi
Tentang kasih para sahabat
Tentang mahabah para sufi
Teentang kerinduan para syuhada
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam
Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan

Tapi Rabbi,
Berbilang detik, menit, jam hari, pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu
Aku berusaha mencintai-Mu dengan cinta yang paling utama, namun
Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untuk-Mu
Aku makin merasakan gelisahku membadai
Dalam cinta yang mengawang
Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi
Hingga aku terhempas dalam jurang dan kegelapan

Wahai Ilahi,
Kemudian berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu
Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku kembali
Menatap, memohon dan menghiba-Mu
Allahu Rahim, Ilahi Rabbi,
Perkenankanlah aku mencintai-Mu,
Semampuku
Allahu Rahman, Ilahi Rabbi
Perkenankanlah aku mencintai-Mu
Sebisaku

Ilahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu seperti Abu Bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan diri-Mu dan rasul-Mu bagi pribadi dan keluarga
Atau layaknya Umar yang menyerahkan separo harta demi jihad
Atau Utsman yang menyerahkan seribu ekor kuda untuk syiarkan din-Mu
Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku,
Melalui seratus dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan,
Pada wanita-wanita tua yang menengadahkan tangan di pojok-pojok jembatan,
Pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handai tolan

Ilahi,
Aku tak sanggup mencintai-Mu dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat Rasul-Mu, hingga tak hirau dia pada anak panah musuh yang terhujam di kakinya
Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cinta-Mu,
dalam shalat yang coba kudirikanterbata-bata,
meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia

Rabbi,
Aku tak dapat beribadah ala para sufi dan rahib, yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta dengan-Mu,
Maka izinkanlah aku untuk mencintai-Mu dalam satu dua raka'at Lailku
Dalam satu dua sunnah nafilah-Mu,
Dalam desah napas kepasrahan tidurku

Yaa, Maha Rahman,
Aku tak sanggup mencintai-Mu bagai para al hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan kalam-Mu dalam satu putaran malam,
Maka perkenankanlah akumencintai-Mu semampuku, melalui selembar dua lembar tilawah harianku,
Lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku

Yaa Rahim
Aku tak sanggup mencintai-Mu semisal Sumayyah, yang mempersembahkan jiwanya demi tegaknya din-Mu,
Seandainya para syuhada, yang menjual dirinya dalam jihad bagi-Mu,
Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku, dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwah-Mu,
Maka izinkanlah aku mencintai-Mu semampuku, dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru

Allahu Karim,
Aku tak sanggup mencintai-Mu di atas segalanya, bagai Ibrahim yang rela tinggalkan putra dan zaujahnya, dan patuh mengorbankan pemuda biji matanya,
Maka izinkanlah aku mencintai-Mu di dalam segala,
Perkenankanlah aku mencintai-Mu dengan mencintai keluargaku,
dengan mencintai sahabat-sahabatku,
dengan mencintai manusia dan alam semesta

Allahu Rahmanurrahim, Ilahi Rabbi
Perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku,
Agar cinta itu mengalun dalam jiwaku,
Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku

(By  : Azimah Rahayu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar